Selama sedikitnya 800 tahun, tiap-tiap Paus memiliki lambang pribadinya sendiri yang menjadi simbol dari tahta kepausannya.[1] Paus pertama yang lambangnya diketahui secara pasti adalah Paus Innosensius IV (1243-1254). Paus-paus sebelumnya tidak menentukan lambangnya sendiri, melainkan diberikan oleh pihak lain pada abad ke-17.[2]
Semua lambang kepausan belakangan ini menggunakan gambar tiara kepausan. Paus Benediktus XVI mengubah kebiasaan perlambangan dan malah menggunakan Mitra dan Pallium. Lambang kepausan secara tradisi menampilkan satu kunci emas dan satu kunci perak, mewakili kekuasaan untuk menjalin dan membebaskan di bumi (perak) dan di surga (emas). Hal ini merupakan sebuah rujukan kepada Injil Matius bab 16 ayat 18-19: "Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga". Oleh karena itu dalam perlambangan gerejawi, kunci-kunci menandakan kekuasaan spiritual Tahta Kepausan sebagai wakil Kristus di bumi.